Kajian Ahad Pagi : Hindari Gaya Hidup Flexing

Budaya flexing atau pamer yang bisa berupa kekayaan, arloji, tas, baju,kendaraan pencapaian prestasi, keluarga dll sudah jamak. Tapi Islam punya pandangan tersendiri.

Ustadz Sudarji, Lc, M.Pd.I dalam Kajian Ahad Pagi PDM Nganjuk 12 Oktober 2025 di Halaman SMAM 1 Nganjuk menyatakan bahwa budaya pamer sudah terjadi sejak zaman dahulu. Lalu Beliau kutip Surat Al-Qashosh: 79 yang artinya, “Maka keluarlah dia (Karun) kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata, ‘Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Karun, sesungguhnya dia mempunyai keberuntungan yang besar.’

Namun berbeda dengan orang yang beriman/berilmu takmerasa kagum dan punya pandangan yang berbeda seperti ayat berikutnya, “Tetapi orang yang dianugerahi ilmu berkata, ‘Celakalah kamu! Ketahuilah, pahala Allah lebih bagi orang-orang beriman dan mengerjakan kebajikan, dan (pahala yang besar) itu hanya diperoleh orang-orang yang sabar. (QS Al Qhashash [28]: 80)

Jamaah Pengajian Ahad Pagi Fajar Mubarok

Arena flexing makin meluas, bukan terbatas pada harta, keturunan, rumah, kendaraan tetapi tempat wisata juga asesoris seperti alroji, tas, dsb. Padahal harta yang sebenarnya dimiliki adalah apa yang telah dimakan, pakaian yang hingga usang dipakai. Perhiasan, uang, rumah, kendaraan dll akan ditinggalkan setelah kematian datang. Bahkan harta Karun ditenggelamkan oleh Allah.

“Maka Kami benamkan dia (Karun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada bagi satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri.” (QS Al- Qhashash [28]:81).

Flexing termasuk riya kecil yang harus dihindari, karena adanya sifat sombong yang bisa menjerumuskan pelakunya ke dalam neraka.

Penulis : Panggih Riyadi

Tulisan Terkait

Back to top button