Pangkal Kesombongan Manusia

Kajian oleh Ustadz Amnan Khoir

Kajian Ahad Pagi PCM Loceret, 3/8/2025 menghadirkan Ustadz Amnan Khoir untuk kedua kalinya melanjutkan kajian bulan Juli yang belum tuntas. Seperti biasa kajian ini dihadiri para Pimpinan PCM Loceret dan wargaMu yang bekerja di AUM/AUA yang berdomisili di Loceret. Berikut kajian selengkapnya.
“Pasti, sungguh manusia manusia itu benar-benar melampaui batas” (Al Alaq [96]:6). Padahal manusia diciptakan oleh Allah dari segumpal darah (alaqo) dan keberadaannya di rahim itu ‘menempel’. Kata ‘menempel’ itu dimaknai bahwa eksistensi manusia itu pasti membutuhkan orang lain itu tandanya manusia itu lemah.

Tapi mengapa manusia itu sombong?karena manusia punya karakter melampaui batas. Bila ia merasa serba cukup berharta (QS.96:7) jadi sombong karena hartanya. Padahal manusia pasti mati, “Sungguh hanya kepada Tuhanmu- lah tempat kembalimu.” (QS.96:19).

Ada yang sombong karena banyak jamaahnya. Amr bin Hisyam yang menyebut dirinya Abu Ahkam tapi ia di kenal dengan sebutan “bapak kebodohan”, atau Abu Jahal. Ini karena sebenarnya Abu Jahal percaya apa yang disampaikan Nabi Muhammad itu benar tapi karena kekayaannya, jabatannya, dan jamaahnya yang banyak ia iri, merasa tersaingi oleh Nabi Muhammad atas kebenaran yang disampaikannya hingga dapat mempengaruhi jamaahnya.

Allah berfirman, “Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang? Seorang hamba ketika dia melaksanakan salat, bagaimana jika dia yang dilarang shalat itu) di atas kebenaran petunjuk, atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)? Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling? Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Melihat (segala perbuatannya?)” (QS.96: 7-14)

Abu Jahal melarang Nabi salat, jika ditemuinya akan diinjak tengkuknya. Mendapat halangan seperti ini Nabi berdoa, “Ya Allah, jadikan Islam lebih mulia dengan memasukkan Abu Jahal atau Umar bin Khotob dalam barisan Islam.”

Allah berfirman, “Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya (ke dalam neraka), yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka. (QA.96:15-16)
Suatu saat Abu Jahal melihat Nabi salat, lalu Abu jahal ingin injak tengkuk Nabi, tapi tiba-tiba ia berbalik arah sambil nutup wajah. Apa yang terjadi? Dalam penglihatannya antara dia dan Nabi Muhammad ada parit api dan ada banyak malaikat. Andaikan, abu jahal dapat menghampiri Nabi maka akan dihajar Malaikat.

Sebagai penutup pesannya, gunakan kelebihan tapi jangan berlebihan. Abu jahal dalam hati membenarkan, tapi karena dengki ia akan “nggrudug” bersama kaumnya untuk hentikan dakwah Nabi.
Di lain waktu Abu Jahal menawarkan, jika kamu hentikan salat, akan kuberi kuda dan anak muda yang perkasa. Namun Nabi bagaimana pun tetap berdakwah. Siapa pun seperti Abu Jahal punya potensi jadi musuh Allah.

Penulis Panggih Riyadi

Tulisan Terkait

Back to top button