Tak Hanya Pendengar Baik, Kepala Sekolah Muhammadiyah Ditantang Jadi Penggerak “Jihad Ekonomi”

Nganjuk – Suasana khidmat mengiringi pelantikan empat kepala sekolah baru di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah Kabupaten Nganjuk. Acara yang digelar di Aula Jenderal Sudirman SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk pada Jumat, 7 November 2025 ini menandai dimulainya estafet kepemimpinan baru di dunia pendidikan Muhammadiyah.
Prosesi pelantikan yang berlangsung pukul 13.00-16.00 WIB ini dihadiri secara lengkap oleh jajaran pimpinan sekolah se-wilayah Nganjuk, termasuk seluruh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan Kepala Tata Usaha. Keempat kepala sekolah yang dilantik adalah:
- Maria Habiba Purnamasari, M.Pd. – Kepala SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk
- Syeh Lendy Artana, S.Kom. – Kepala SMK Muhammadiyah 1 Berbek
- M. Nurul Huda, S.Pd. – Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kertosono
- Slamet Efendik, M.Pd. – Kepala SMA Muhammadiyah 2 Kertosono
Prosesi Sakral dan Arahan Strategis
Rangkaian acara diawali dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) oleh Bagas Eko Laksono, S.Pd., selaku Sekretaris Majelis Dikdasmen & PNF PDM Kabupaten Nganjuk. Prosesi inti pelantikan kemudian dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Khozin, M.Si., selaku Ketua Majelis Dikdasmen & PNF Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, yang memberikan legitimasi dan amanah resmi kepada para kepala sekolah terpilih.

Dalam sambutannya, Juwari, S.Pd., Ketua PDM Kabupaten Nganjuk, menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi para kepala sekolah. Beliau menekankan pentingnya peran seorang pemimpin pendidikan. “Seorang kepala sekolah harus menjadi pendengar yang baik bagi seluruh civitas akademika,” pesannya. Juwari juga menggaungkan semangat ‘jihad ekonomi’ sebagai sebuah langkah konkret untuk memperkuat kemandirian dan memajukan Persyarikatan Muhammadiyah di Nganjuk.
Penekanan pada Komitmen Keislaman dan Kepemimpinan Berintegritas
Prof. Dr. Khozin, M.Si., dalam arahan kebijakannya, menyampaikan kebahagiaannya dapat bertemu dengan para pimpinan sekolah. Beliau menegaskan bahwa proses pengangkatan ini memiliki landasan hukum yang kuat, merujuk pada Peraturan Pimpinan (PP) Majelis Dikdasmen & PNF tahun 2024 dan ketentuan PWM Jawa Timur tahun 2017.
“Sebagai pimpinan, ambillah kebijakan yang terbaik berdasarkan pertimbangan yang matang. Sebab, mustahil dapat menyenangkan semua pihak,” tegas Prof. Khozin. Beliau mengingatkan bahwa kekuatan Persyarikatan Muhammadiyah jauh lebih besar dan ‘kaya’ daripada kepentingan pribadi atau sempit (kolongmerat).
Di akhir arahannya, Prof. Khozin menekankan pondasi utama kepemimpinan di lingkungan Muhammadiyah. “Seorang kepala sekolah harus memiliki komitmen yang teguh terhadap Islam, yang diwujudkan dengan kesediaan untuk mempelajari, mendalami, dan mengajarkannya, serta berkomitmen penuh terhadap nilai-nilai dan perjuangan Persyarikatan Muhammadiyah,” tuturnya.
Acara pelantikan ditutup dengan sesi foto bersama dan ramah tamah, yang tidak hanya menjadi ajang dokumentasi tetapi juga mempererat silaturahmi dan koordinasi antar pimpinan untuk menyongsong tahun ajaran yang penuh tantangan dan prestasi.
Penulis : Rahmat Solekan




